Macam" Adaptasi :
A. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah suatu penyesuaian yang dilakukan oleh makhluk
hidup baik hewan, tumbuhan atau manusia melalui perubaan bentuk organ
tubuh yang berlangsung dalam jangka waktu yang relatif lama demi
kelangsungan hidupnya. Adaptasi morfologi ini mudah untuk kita amati dan
lihat bila dibandingkan dengan adaptasi fisiologi. Adaptasi ini terjadi
karena adanya perbedaan jenis makanan dan habitat.
HEWAN
~ Bentuk paruh dan kaki pada burung
~ Bentuk mulut pada serangga
~Tipe gigi mamalia
TUMBUHAN
- Tumbuhan xerovit : Tumbuhan xerovit merupakan tumbuhan yang hidup di habitat yang kekurangan air atau kering.
- Tumbuhan hidrofit : Pengertian dari tumbuhan jenis ini adalah tumbuhan yang hidup di habitat yang banyak airnya,
- Tumbuhan higrofit : Lanjut ke jenis tumbuhan higrofit yang merupakan jenis tumbuhan yang hidup di habitat yang lembab,
B. Adaptasi Fisiologi
Setelah membahas tentang adaptasi morfologi, kini giliran adaptasi
fisiologi. Adaptasi ini merupakan upaya penyesuaian fungsi alat-alat
tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya. Biasanya adaptasi fisiologi
melibatkan zat-zat kimia tertentu untuk membantu proses metabolisme
tubuh. Adaptasi fisiologi tidak mudah diamati seperti pada adaptasi morfologi dan adaptasi tingkah laku.
Alasannya adalah karena adaptasi fisiologi berkaitan erat dengan fungsi
tubuh. Adaptasi fisiologi ini dapat terjadi pada semua makhluk hidup
baik hewan, tumbuhan dan manusia.
1. Adaptasi fisiologi pada hewan dan manusia
Herbivora adalah hewan yang memakan tumbuh-tumbuhan
Karnivora dalah hewan pemakan daging-dagingan
Omnivora adalah hewan pemakan tumbuhan dan daging
2. Adaptasi fisiologi pada tumbuhan
- Tumbuhan tertentu mengeluarkan bau yang khas untuk menarik serangaa. Sebagian tumbuhan menarik serangga untuk dimakan, dan sebagian lagi menggunakan serang supaya dapat membantu proses penyerbukan, contoh pada bunga mawar.
- Tumbuhan mengeluarkan nektar pada bunga untuk menarik serangga, contoh kembang sepatu
- Tanaman atau tumbuhan seperti cemara dan juga sukun akan beradaptasi fisiologi dengan cara mengeluarkan metabolit sekunder berupa alelopati. Metabolit sekunder berupa alelopati ini dapat dan mampu menghambat pertumbuhan tanaman lain yang berada di sekitarnya.
C. Adaptasi tingkah laku
Pengertian dari adaptasi tingkah laku adalah suatu penyesuaian
diri yang dilakukan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya dengan
cara mengubah tingkah laku supaya dapat mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Adaptasi tingkah laku ini lebih kita amati dan kita lihat
apabila dibandingkan dengan adaptasi yang sebelumnya yaitu adaptasi
fisiologi. Adaptasi tingkah laku ini biasanya berkaitan erat dengan
makanan, udara dingin dan sistem pertahanan pada beberapa hewan.
Adaptasi tingkah laku beberapa jenis hewan akan dibahas dalam uraian
berikut ini :
1. Adaptasi tingkah laku pada hewan
- Salah satu hewan yaitu rayap akan melakuakan adaptasi tingkah laku yang agak aneh yaitu dengan memakan kembali kulitnya yang sudah terkelupas pada saat melakukan pergantian kulit (molting). Perilaku ini dilakukan oleh rayap untuk mendapatkan enzim pencerna selulosa pada kayu. Enzim pencerna tersebut dihasilkan oleh Flagellata (sejenis mikroorganisme) yang hidup dalam pencernaan rayap. Oleh sebab itu rayap akan kembali memakan kulit dan bagian usunya yang sudah terkelupas. Selain itu juga, rayap yang masih kecil atau baru saja menetas akan menunjukan adaptasi tingkah laku dengan menjilati dubur induknya. Tingkah laku ini dilakukan oleh rayap kecil dengan tujuan agar flagellata dalam saluran pencernaan induknya dapat masuk dalam saluran pencernaanya.
- Bila kita amati, kerbau adalah hewan yang sangat suka mandi di lumpur atau sungai. Tingkah laku ini dilakukan oleh kerbau dengan tujuannya untuk mengurangi pengaruh panas yang ada pada tubuhnya.
- Pada umumnya penguin hidup di daerah kutub yang mana suhu udaranya sangat dingin. Penguin ini hidup secara berkelompok/bergerombol. Tingkah laku hidup berkelompok dilakukan oleh penguin dengan tujuan agar lebih hangat.
2. Adaptasi tingkah laku pada tumbuhan
- Pohon jati menggugurkan daunnya (meranggas) pada musim kemarau. Hal ini dilakukan untuk mengurangi penguapan sehingga dapat menghemat cadangan air.
- Daun tanaman jagung menggulung saat udara sangat panas untuk mengurangi penguapan air.